Tega Banget, Ibunya Meninggal Kelaparan, Anaknya Dibully Warga

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 24 April 2020 - 07:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 RY mengalami trauma setelah menerima tekanan dari warga setempat. (Foto : Instagram @ahsani_2)

RY mengalami trauma setelah menerima tekanan dari warga setempat. (Foto : Instagram @ahsani_2)

Femme.id, Jakarta – Duka seolah tak kunjung usai bagi keluarga Yuli Nur Amelia (42), ibu rumah tangga di Kelurahan Lontar baru, Kecamatan Serang, Kota Serang yang meninggal setelah menahan lapar dua hari hanya dengan minum air putih. Terbaru anak sulungnya merasa tertekan.

Ibu Yuli menghembuskan nafas terakhir pada Senin (20/4/2020). Kabar terbaru, putri sulungnya RY (18) mendapat bullying atau perundungan oleh warga sekitar rumahnya.

Dilansir dari Bantennews.co.id, warga menyalahkan RY karena dianggap telah mencoreng lingkungan sekitar dengan pemberitaan mengenai keluarganya yang kesulitan ekonomi.

“Kami mendapat laporan, si anak merasa tertekan karena kemarin dia habis mengupload apa yang dia rekam dan viral. Kemarin ketika teman kami yang ke sana, disebut anaknya sampai pingsan dan tidak bisa ditanya-tanya,” kata Kepala DP3AKB Kota Serang, Toyalis usai penyerahan simbolik RY dari Pemkot Serang ke Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PT2TPA), Rabu (22/4/2020).

Menurut Toyalis, RY mengalami trauma setelah menerima tekanan dari warga setempat. Bullying terjadi lantaran RY sempat mengunggah status kesedihannya di media sosial yang tidak disukai masyarakat di sana.

“Pertimbangan lain juga karena kami khawatir di rumahnya itu hidupnya hanya bersama orang tua laki-lakinya,” ujarnya.

Sedangkan tiga anak lainnya yang juga anak kandung Yuli, disebut telah dikembalikan kepada orang tuanya. Sebab, dari empat orang anak, beberapa di antaranya berbeda ayah.

“Jadi untuk anak-anak yang lain, itu memang berbeda ayah, awalnya kami mau ambil semuanya, tapi orang tua dan bibinya mau mengurus. Karena RY ini tertua dan mendapat tekanan atau perundungan dari tetangga dan teman-temannya, maka kami bawa,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang tersebut. (ten) #mediamelawancovid19

Berita Terkait

Pelukan Terakhir Korban Gempa Cianjur, Pemerintah Umumkan Sebanyak 162 Korban Meninggal
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Wanita yang Ditemukan di Kolong Tol Becakayu Bekasi
Pelaku Pemerkosaan Anak di Bawah Umur di Ciputat Tangsel Diamankan Polisi
Dilimpahkan ke Kejagung, Berkas Perkara 4 Tersangka Kasus Yayasan Aksi Cepat Tanggap
Kasus Wanita Bermercy Curi Cokelat di Alfamart, Polres Tangsel Periksa 5 Orang Saksi
Ajudan Ferdy Sambo Penuhi Panggilan Komnas HAM, Kasus Polisi Tembak Polisi
Wanita Tua Sakit Lumpuh Dieksekusi Paksa PN Jakpus, Akhirnya Terlantar di Kosan
Pembunuhan Berencana, Terdakwa Kasus Sate Sianida Divonis 18 Tahun Penjar
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 25 Oktober 2024 - 18:13 WIB

AC 1/2 PK untuk Ruangan Kecil, Apakah Efektif?

Kamis, 12 September 2024 - 10:06 WIB

Menggali Potensi Karir di Era Digital: Apa yang Harus Dipersiapkan?

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 14:17 WIB

Pemanas Air Listrik Kamar Mandi: Solusi Praktis untuk Kenyamanan di Rumah

Jumat, 2 Agustus 2024 - 20:06 WIB

PT Royal Gemilang Persada Sukses Usung Proyek Tanpa Riba dan Gharar

Rabu, 31 Juli 2024 - 09:44 WIB

Stretch Mark pada Kehamilan: Kenali Cara Terbaik untuk Mencegahnya

Jumat, 19 Juli 2024 - 19:28 WIB

5 Rekomendasi Sepatu Bola Specs Original dengan Harga di Bawah Rp 1 Juta, Dapatkan Melalui Blibli!

Kamis, 18 Juli 2024 - 17:52 WIB

SoulFit, Korean Mega Gym Pertama Telah Hadir di Indonesia

Senin, 15 Juli 2024 - 17:40 WIB

Industri Hospitality di Bali: Kesempatan Karir Terbuka Lebar

Berita Terbaru