Skandal Whey Protein? Merek Terkenal Diduga Lakukan “Amino Spiking”!

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 28 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTASeorang dokter umum yang juga memiliki minat di bidang nutrisi, bodybuilding, dan powerlifting baru-baru ini membagikan hasil uji laboratorium dari lima merek whey protein lokal teratas.

Hasilnya cukup mengejutkan, karena ditemukan adanya indikasi amino spiking dan kandungan protein yang tidak sesuai klaim.

Dalam video yang viral di TikTok dengan akun @brianyeremialie , dokter ini menegaskan bahwa ia tidak hanya melakukan uji proksimat (pengujian kandungan kalori, protein, dan lemak), tetapi juga meneliti lebih dalam terkait asam amino, spiking, dan alergen kedelai dari masing-masing produk.

Merek Whey dengan Kandungan Tak Sesuai Klaim

Berdasarkan uji proksimat, kadar protein dari kelima merek ini masih dalam batas toleransi. Namun, ada satu merek, yakni merek D, yang justru memiliki kadar protein lebih tinggi dari klaimnya.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah merek ini benar-benar menggunakan protein berkualitas atau ada faktor lain? Dari hasil analisis lebih lanjut, ditemukan bahwa merek D mengandung kreatin, padahal dalam kemasannya tertulis 100% Whey Isolate.

Kreatin sendiri bukan bagian dari komposisi asam amino whey protein isolate. Hal ini mengindikasikan bahwa merek D berpotensi melakukan amino spiking, sebuah trik industri untuk meningkatkan kadar protein dengan menambahkan asam amino non-esensial agar hasil lab menunjukkan angka protein yang lebih tinggi dari seharusnya. Praktik ini sangat merugikan konsumen!

Lebih dari itu, praktik amino spiking termasuk pelanggaran aturan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) di Indonesia.

Produk yang mencantumkan klaim protein murni tetapi menambahkan zat lain untuk meningkatkan kadar protein dapat dianggap menyesatkan dan melanggar standar regulasi keamanan pangan.

Whey dengan Alergen Tersembunyi

Yang lebih mengejutkan, dari kelima merek yang diuji, merek B terindikasi menggunakan protein berbasis kedelai, padahal tidak mencantumkan alergen kedelai dalam kemasannya.

Ini berbahaya, karena protein kedelai dapat memicu reaksi alergi serius bagi orang yang sensitif. Gejala alergi bisa bervariasi, mulai dari gatal-gatal, ruam, hingga kesulitan bernapas dan syok anafilaktik yang mengancam nyawa.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Peraturan pelabelan alergen seharusnya diikuti dengan ketat oleh semua produsen suplemen untuk memastikan keamanan konsumen. Kasus ini menjadi bukti bahwa tidak semua produk whey protein di pasaran benar-benar transparan tentang kandungannya.

Kesimpulan: Konsumen Harus Lebih Bijak

Karena uji laboratorium membutuhkan biaya yang mahal, dokter ini membagikan hasilnya agar masyarakat lebih bijak dalam memilih whey protein. Konsumen sebaiknya lebih berhati-hati dalam membaca label kemasan dan tidak mudah tergiur dengan harga murah dan angka protein tinggi.

Sebagai langkah pencegahan, disarankan untuk membeli whey protein dari merek yang terpercaya dan sudah teruji kualitasnya, serta selalu memeriksa apakah produk mencantumkan informasi alergen secara jelas.

Dengan adanya temuan ini, semoga industri suplemen lokal lebih transparan dan bertanggung jawab dalam memproduksi whey protein bagi masyarakat.

Jangan lupa bagikan informasi ini ke teman-teman gym Anda agar lebih cermat dalam memilih suplemen!

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Sapulangit Media Center (SMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Berita Terkait

Gandeng Social Bella dan Skincara, Brand Kecantikan Korsel Jung Saem Mool Beauty Hadir di Indonesia
TXT Laser Berikan Hasil Superior untuk Tekstur Kulit Wajah Lebih Halus dan Awet Muda
Penyedia Solusi Manajemen Berat Badan LIGHThouse Clinic Buka Cabang Baru di Neo Soho, Jakarta Barat
Pilihan Produk Aman untuk Pembesar Alat Vital, Pembesar Payudara, dan Obat Kuat
MS Glow di Balik Sukses Raffi dan Nagita Raih Rekor MURI Live Streaming 30 Jam
Operasi Hidung di Korea, Ivan Habiskan Rp 150 Juta

Berita Terkait

Jumat, 28 Maret 2025 - 19:43 WIB

Skandal Whey Protein? Merek Terkenal Diduga Lakukan “Amino Spiking”!

Sabtu, 1 Maret 2025 - 00:45 WIB

Gandeng Social Bella dan Skincara, Brand Kecantikan Korsel Jung Saem Mool Beauty Hadir di Indonesia

Kamis, 27 Februari 2025 - 20:41 WIB

TXT Laser Berikan Hasil Superior untuk Tekstur Kulit Wajah Lebih Halus dan Awet Muda

Rabu, 12 Februari 2025 - 07:44 WIB

Penyedia Solusi Manajemen Berat Badan LIGHThouse Clinic Buka Cabang Baru di Neo Soho, Jakarta Barat

Senin, 20 Januari 2025 - 13:41 WIB

Pilihan Produk Aman untuk Pembesar Alat Vital, Pembesar Payudara, dan Obat Kuat

Berita Terbaru