Hajjah Rasuna Said (1910-1965), Sosok Wanita Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 20 Oktober 2022 - 11:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hajjah Rasuna Said. (Dok. Budaya.jogjaprov.go.id)

Hajjah Rasuna Said. (Dok. Budaya.jogjaprov.go.id)

FEMME.ID – Hajjah Rasuna Said adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan juga Pahlawan Nasional Indonesia.

Seperti Kartini, ia juga memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita.

Rusuna Said, demikianlah nama wanita pemimpin tersebut yang waktu itu baru 22 tahun.

Peristiwa itu terjadi setelah Bung Karno, pemimpin tertinggi PNI (Partai Nasional Indonesia) dalam tahun 1930 dijebloskan dalam penjara Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Gerak kegiatan Rasuna Said selaku wanita muda Islam dari dan di tanah Minangkabau merupakan kejanggalan di jaman itu.

Rasuna Said bukan pemimpin yang muncul mendadak, tetapi tampil dengan bakat dan Pendidikan sejak masa kecilnya, didukung kemauan keras dan keyakinan yang teguh.

Umur 6 tahun Rasuna disekolahkan pada Sekolah Desa di Maninjau sampai kelas 5 tamat, kemudian meneruskan pelajarannya pada Sekolah Diniyah yang disebut “Diniyah School” di Padangpanjang dibawah pimpinan Zainudin Lebai El Yunisi.

Pada tahun 1926 terjadi gempa hebat di Padangpanjang dan Rasuna pulang Kembali ke Mininjau.

Di tanah kelahirannya itu ia tidak tinggal diam. Ia belajar pada sekolah yang dipimpin oleh H. Abdul Majid dari golongan “Kaum Tua”.

Karena tidak memperoleh keserasian jiwa, akhirnya ia pindah belajar di Sekolah “Thawalib” di Payinggahan Maninjau “ Sekolah Thawalib” itu didirikan oleh perkumpulan Islam “Sumatra Thawalib” yang menganut paham nasionalisme dan berhaluan radikal.

Di Sekolah tersebut Rasuna Said termasuk murid terpandai. Bakat dan kepandaiannya mendukung Rasuna memasuki pergerakan rakyat.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Mula-mula pada tahun 1926 Rasuna masuk perkumpulan “Sarikat Rakyat” (SR) dan duduk di dalam pengurus sebagai penulis. Kemudian SR menjelma menjadi PSII (Partai Serikat Islam Indonesia) Rasuna pun tetap menjadi anggota dan duduk dalam pengurusnya pula. Disamping itu Ia menjadi anggota PERMI (Persatuan Muslimin Indonesia).

PERMI didirkan oleh perhimpunan “Sumatra Thawalib” dalam konfrensinya pada tanggal 22-27 Mei 1930 di Bukit tinggi.

Karena PERMI menjadi partai politik dan PSII pun suatu partai politik, maka Rasuna Said yang menjadi anggota dari kedua part aitu terkena disiplin PSII yang sejak konggresnya pada tahun 1921 telah merangkap anggotanya rangkap dari partai politik lain.

Dengan demikian ia keluar dari PSII dan tetap menjadi anggota PERMI.

Di dalam PERMI kegiatan Rasuna amat menonjol, demikian pula ketangkasannya terpuji. Ia memberikan kursus dan usaha Pendidikan yang dilaksanakan atas Prakarsa dan oleh Rasuna Sais antara lain :

Kursus Pemberantasan Buta Huruf dengan nama Sekolah “Menyesal” Membuka Sekolah Thawalib Rendah di Padang dan mengajar di “Sekolah Thawalib Puteri”

“Kursus Putri” yang dipimpin oleh Rasuna Said disamping ia mengajar “Kursus Normal” kedua-duanya di Bukit Tinggi. Dimana sekaligus digembleng kader-kader partai PERMI.

PERMI berkembang cepat. Di seluruh Sumatra Barat berdiri cabang-cabangnya, bahkan sampai di Tapanuli, Bengkulu, Palembang dan Lampung.

Tidak banyak cerita tentang kehidupan rumah tangganya, kecuali ia menikah dengan pemuda pilihannya, yaitu Dusky Samad dan dari pernikahan itu ia memperoleh seorang puteri Bernama Auda yang sekarang Nyonya Auda Zashkya, tinggal bersama suaminya di Jakarta. Keluarga Zashkya itu sekarang telah dikaruniai beberapa orang anak.

H. Rasuna Said benar-benar tidak pernah berhenti dari perjuangan sehingga rupanya kurang merasakan, bahwa ia mengandung penyakit yang membahayakan yaitu penyakit kanker.

Karena penyakit itulah ia meninggal dunia pada tanggal 2 November 1965.

Jenazahnya dikebumikan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta. Pada saat meninggal dunia, almarhumah adalah Anggota Dewan Pertimbangan Agung.

Pemerintah RI menghargai jasa-jasanya. Dengan SK Presiden RI No : 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974 almarhumah Hajjah Rasuna Said dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.***

Berita Terkait

BPOM adalah? Begini Penjelasannya!
Komnas Perempuan Sebut 3 Tokoh Wanita Layak Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional
Inilah Kisah dan Sejarah Pasukan Estri Ladrang Mangungkung yang Berdiri pada Tahun 1742
5 Pahlawan yang Turut Perjuangkan Pendidikan di Nusantara, 3 Diantaranya Perempuan
Inilah 5 Tokoh Pahlawan Wanita Indonesia yang Sosoknya Diabadikan di Uang Rupiah
Kisah Panglima Dayak Nyai Balau, Pahlawan Wanita dari Tewah yang Berambut Panjang
Dokter Raden Rubini Natawisastra Layak Dijadikan Pahlawan Nasional, Begini Alasan Kowani
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:37 WIB

Soal Rencana yang akan Dilakukan Tahun Depan, Artis Olla Ramlan Bicara Soal Hikmah yang Dipetik Tahun 2024

Selasa, 17 Desember 2024 - 14:43 WIB

Pengeluaran Ojek Online dan Makanan Artis Cantik Amanda Manopo Capai Ratusan Juta Rupiah/Tahun

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:28 WIB

Hasilnya Dipastikan Positif Narkoba, BNN Lakukan 3 Kali Tes Narkoba Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari

Minggu, 8 Desember 2024 - 15:24 WIB

Kasus Dugaan Penggelapan Dana oleh Managemennya, Artis Cantik Wika Salim Datangi Polda Metro Jaya

Minggu, 1 Desember 2024 - 14:15 WIB

Begini Klarifikasi Artis Jennifer Coppen Soal Kedekatannya dengan Seorang Pemain Timnas Indonesia

Senin, 28 Oktober 2024 - 09:25 WIB

Komentar Selebgram dan Pebisnis Medina Zein Usai Dirinya Bebas dari Lapas Perempuan Pondok Bambu

Rabu, 16 Oktober 2024 - 14:58 WIB

Aktor Muda Bram Wicaksana Angkat Bicara Soal Debut Pertamanya di Proyek Drama Romantis ‘Waktu yang Terhenti’

Rabu, 9 Oktober 2024 - 20:15 WIB

Penjelasan Terkini Artis Baim Wong Terkait Hubungannya dengan Sang Istri, Paula Verhoeven

Berita Terbaru