Tiktoker Jadikan Sweet Tooth Trend, Begini Kata Para Ahli

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 6 Juli 2023 - 08:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sweet tooth adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecenderungan atau keinginan yang kuat terhadap makanan atau minuman manis.

Jika seseorang memiliki sweet tooth, mereka memiliki preferensi yang besar terhadap makanan yang mengandung gula tinggi dan cenderung menikmati rasa manis dalam makanan dan minuman.

Seseorang dengan sweet tooth sering merasa tertarik dan tergoda oleh makanan manis, seperti permen, cokelat, kue, es krim, minuman bersoda, atau makanan penutup lainnya.

Mereka mungkin merasa sulit untuk menahan diri dan cenderung mengonsumsi makanan manis secara berlebihan.

Sweet tooth bisa menjadi kebiasaan atau preferensi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, paparan terhadap makanan manis sejak kecil, dan pengalaman rasa yang positif terkait dengan makanan manis.

Beberapa penelitian juga mengaitkan sweet tooth dengan kebiasaan makan yang tidak sehat dan risiko penyakit seperti obesitas dan diabetes.

Sweet Tooth Berdampak Sugar Rush?

Ketika seseorang dengan sweet tooth mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi, gula tersebut cepat diserap oleh tubuh dan memasuki aliran darah.

Hal ini menyebabkan peningkatan tiba-tiba dalam kadar gula darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan sugar rush.

Sugar rush dapat memberikan perasaan euforia, peningkatan energi, dan kegembiraan sementara.

Dampak sweet tooth pada sugar rush adalah bahwa kecenderungan untuk mengonsumsi makanan manis secara berlebihan dapat menyebabkan pengalaman sugar rush yang intens, diikuti oleh kemungkinan kelelahan dan penurunan energi yang cepat.

Kapan Seseorang dikatakan memiliki gejala sweet Tooth?

  1. Kecenderungan kuat terhadap makanan atau minuman manis.
  2. Kesulitan mengontrol asupan gula dan cenderung mengonsumsi makanan manis secara berlebihan.
  3. Keinginan yang kuat terhadap makanan manis dan kesulitan menghentikan diri.
  4. Sensitivitas yang lebih tinggi terhadap rasa manis.
  5. Kebiasaan mengonsumsi makanan manis secara rutin.
  6. Keterikatan emosional dengan makanan manis dan mengasosiasikannya dengan kenyamanan atau hadiah.

Sweet Tooth, Trend Populer yang dianggap Lumrah?

Pada beberapa platform media sosial seperti Instagram, Tiktok, bahkan Pinterest.

Tidak sedikit influencer yang membuat konten Mukbang (Makan dalam Jumlah Besar) dengan menu makanan serba manis, seperti coklat, ice cream, cake, hingga roti dengan selai bermacam-macam rasa.

Dengan konten yang mereka ciptakan, tidak sedikit pula netizen yang tergiur dan berkomentar bahwa mereka juga ingin memiliki kesempatan agar bisa menikmati banyak makanan manis seperti para influencer tersebut.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Namun, tidak sedikit juga netizen yang mengingatkan tentang bahayanya kadar gula yang tinggi pada seseorang yang rutin mengkonsumsi makanan manis.

Seperti salah satu Conten Creator di Tiktok, ia kerap membagikan konten tentang bagaimana ia begitu rutin mengkonsumsi makanan manis, yang bahkan bisa dikonsumsi dalam 24 jam.

Berbagai jenis respon dari netizen, mulai dari mereka yang ikut mengagumi atau bahkan yang terheran-heran dan menasihati influencer tersebut.

Lalu, bagaimana sebenarnya tanggapan para Ahli tentang fenomena Sweet Tooth ini?

Penyebab Penyakit Diabetes Tipe II

Ketika seseorang memiliki sweet tooth, mereka cenderung mengalami keinginan kuat dan kecanduan terhadap makanan manis.

Kecanduan gula dapat dibandingkan dengan kecanduan terhadap zat adiktif lainnya, di mana individu merasakan dorongan yang kuat dan sulit untuk mengontrol konsumsi gula.

Ketika kita mengonsumsi makanan manis, terutama yang mengandung gula sederhana seperti glukosa dan fruktosa, otak kita melepaskan dopamine, neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang dan kenikmatan.

Sensasi ini memberikan pengalaman yang menyenangkan dan membuat kita merasa puas.

Namun, seperti kecanduan lainnya, semakin sering dan berlebihan kita mengonsumsi gula, semakin tinggi toleransi kita terhadap gula tersebut.

Akibatnya, kita mungkin perlu mengonsumsi jumlah gula yang lebih besar untuk mencapai efek yang sama.

Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD, sebaiknya segera hilangkan kebiasaan mengkonsumsi gula secara berlebih.

Pasalnya, Anda bisa saja mengalami kecanduan gula, yang berujung pada meningkatnya risiko berbagai penyakit, seperti obesitasm penyakit jantung, hingga diabetes.

Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengontrol asupan gula per hari.

Batas konsumsi gula yang disarankan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per orang dalam per hari yaitu 50 gram gula atau setara dengan 5 – 9 sendok teh.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Jika Anda ingin mengurangi kebiasaan sweet tooth Anda, berikut adalah lima tips yang dapat membantu Anda mencapai tujuan tersebut.

  1. Pilih Makanan yang Lebih Sehat:

    Salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan kebiasaan sweet tooth adalah dengan mengganti makanan manis dengan pilihan yang lebih sehat. Cobalah untuk memilih buah-buahan segar, seperti stroberi, blueberry, atau apel, sebagai alternatif bagi makanan penutup manis.

  2. Perlahan-lahan Kurangi Konsumsi Gula:

    Mengurangi konsumsi gula secara bertahap adalah strategi yang lebih mudah dilakukan daripada menghentikan konsumsi gula secara tiba-tiba.

  3. Tingkatkan Konsumsi Protein dan Serat:

    Mengonsumsi protein dan serat yang cukup dapat membantu mengurangi keinginan untuk makan makanan manis.
    Pilihlah sumber protein sehat seperti daging tanpa lemak, ikan, atau tahu. Sementara itu, serat dapat ditemukan dalam sayuran, biji-bijian, dan buah-buahan.

  4. Hindari Makanan dan Minuman yang Mengandung Gula Tersembunyi:

    Beberapa makanan atau minuman yang terlihat sehat sebenarnya mengandung banyak gula tersembunyi.
    Bacalah label nutrisi dengan cermat dan hindarilah makanan olahan yang mengandung sirup jagung tinggi fruktosa, glukosa, atau gula lainnya.
    Minumlah air putih sebagai alternatif bagi minuman berkalori tinggi, seperti minuman bersoda atau jus buatan.

  5. Cari Alternatif yang Memuaskan:

    Terakhir, carilah alternatif yang memuaskan untuk mengatasi keinginan makan makanan manis.
    Misalnya, Anda bisa mencoba mengunyah permen karet tanpa gula atau mengonsumsi makanan yang mengandung rasa manis alami, seperti kayu manis atau vanili.

Menghilangkan kebiasaan sweet tooth membutuhkan waktu dan disiplin, tetapi dengan menerapkan tips yang telah disebutkan di atas, Anda dapat mengurangi keinginan untuk makan makanan manis secara bertahap.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Penting untuk diingat bahwa perubahan ini tidak harus drastis atau ekstrem.

BACA JUGA : Penyakit Hernia? Tidak Perlu Khawatir! Inilah Cara Mengobatinya

Tujuannya adalah mengembangkan kebiasaan makan yang lebih sehat dan mengurangi asupan gula berlebihan.

Dengan tekad dan kesabaran, Anda dapat berhasil menghilangkan kebiasaan sweet tooth dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Ingatlah bahwa perubahan ini adalah proses, dan setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju mengurangi konsumsi gula adalah langkah positif dalam perjalanan kesehatan Anda.

 

 

 

 

Berita Terkait

Review Oxyvit Kidz Dalam Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Review Herba Asimor Dengan Kandungan Daun Katuk yang Bermanfaat Meningkatkan Produksi ASI
Apa Benar Jahe Bisa Mengatasi Masalah Asam Lambung? Review Herbavomitz
Cara Menurunkan Berat Badan di Malam Hari Tanpa Ribet!
Cara Hilangkan Mata Panda Tanpa Ribet, Dijamin Ampuh!
Anak Demam? Jangan Panik dan Lakukan Hal Berikut
Ini Dia Cara Agar Lebih Kuat Menghadapi Cobaan Hidup
10 Tips Kecantikan Alami untuk Wanita Modern
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 14 Oktober 2024 - 13:36 WIB

Bos Toyota Sebut Sebanyak 5,5 Juta Pekerja Otomotif Kehilangan Pekerjaan Jika Produsen Fokus ke Mobil Listrik

Minggu, 13 Oktober 2024 - 11:14 WIB

Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com Dukung Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi

Kamis, 3 Oktober 2024 - 10:45 WIB

Presiden Jokowi Berharap Intervensi Penyaluran Bantuan Pangan Beras Bisa Mengerem Harga Beras

Selasa, 1 Oktober 2024 - 07:45 WIB

Siapakah Menteri yang Disayangi Prabowo? Hashim Djojohadikusumo Bocorkan ke Paguyuban Tionghoa

Sabtu, 28 September 2024 - 16:00 WIB

Rilispers.com Layani Publikasi Khusus di Media Ekonomi dan Bisnis untuk Pencitraan dan Pemuliĥan Citra

Sabtu, 28 September 2024 - 15:16 WIB

Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Sudah Bertemu, Senin Ini Kadin Indonesia Beri Keterangan kepada Media

Jumat, 27 September 2024 - 20:04 WIB

Seluruh DPW Dukung Perubahan AD dan Evaluasi Kinerja Pengurus PROPAMI dalam RUA RUALB 2024 di Ancol

Kamis, 26 September 2024 - 10:39 WIB

Tinjau Pabrik Jagung, Wamentan Sudaryono Dorong Tingkatkan Produksi dan Penuhi Kebutuhan Nasional

Berita Terbaru

TEKNO

5 Aplikasi Penghasil Uang, Sudah Terbukti Bayar!

Senin, 14 Okt 2024 - 13:12 WIB

Beauty

5 Gaya Fashion Hijab Modern yang Wajib Dicoba di 2024

Senin, 14 Okt 2024 - 01:28 WIB