FEMME.ID – Kenyataan menunjukkan penyakit tidak menular menimbulkan kematian yang jauh lebih banyak dibandingkan penyakit menular.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 74% kematian di dunia disebabkan penyakit tidak menular.
Hal ini berarti sekitar 7 dari 10 kematian di dunia disebabkan penyakit tidak menular.
Di seluruh dunia, setiap tahunnya 41 juta orang meninggal karena penyakit tidak menular.
Setiap 2 detik terdapat 1 orang di bawah usia 70 tahun yang meninggal karena penyakit tidak menular.
Kenyataan memilukan tersebut dikemukakan WHO dalam laporannya yang berjudul Invisible numbers: The true extent of noncommunicable diseases and what to do about them.
Laporan WHO tersebut disampaikan pada 21 september 2022 dalam rangka Sidang Umum PBB.
Penyakit tidak menular adalah penyakit penurunan fungsi atau kerusakan tubuh dan tidak dapat ditularkan dari seorang penderita kepada orang lain.
Penyakit tidak menular disebut juga penyakit kronis atau menahun karena umumnya berlangsung dalam waktu panjang.
Penderita pada umumnya tidak menyadari kalau dirinya mengindap penyakit tidak menular, sampai timbul tanda dan gejala maupun komplikasi.
Baca Juga:
Pemanas Air Listrik Kamar Mandi: Solusi Praktis untuk Kenyamanan di Rumah
PT Royal Gemilang Persada Sukses Usung Proyek Tanpa Riba dan Gharar
Stretch Mark pada Kehamilan: Kenali Cara Terbaik untuk Mencegahnya
Dengan demikian perlu dilakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini penyakit tidak menular.
4 Penyakit Tidak Menular Penyebab Terbesar Kematian
Menurut WHO terdapat 4 jenis penyakit tidak menular yang paling banyak menimbulkan kematian yaitu:
• Penyakit kardiovaskular,
• Kanker,
• Diabetes,
• Penyakit pernapasan kronis.
Baca Juga:
5 Rekomendasi Sepatu Bola Specs Original dengan Harga di Bawah Rp 1 Juta, Dapatkan Melalui Blibli!
SoulFit, Korean Mega Gym Pertama Telah Hadir di Indonesia
Industri Hospitality di Bali: Kesempatan Karir Terbuka Lebar
Penyakit tidak menular tersebut merupakan permasalahan terbesar di bidang kesehatan pada saat ini.
Penyakit Kardiovaskular adalah penyakit jantung dan pembuluh darah yang meliputi penyakit jantung ishemik, stroke, penyakit jantung kongenital, penyakit jantung koroner.
Penyakit serebrovaskular, penyakit arteri periferial, rematik jantung, hipertensi, dan juga kelainan sirkulasi serebral, karotis, dan periferial.
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian terbesar di dunia dan menyebabkan 1 dari 3 kematian.
Kanker merupakan penyebab kematian ke dua terbesar di dunia. Kanker yang banyak terjadi adalah kanker paru, buah dada, prostat, kulit, perut, dan kolorektal.
Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum).
Kanker paru merupakan kanker yang paling banyak terjadi. Kanker buah dada merupakan jenis kanker ke dua yang paling banyak dijumpai serta pada perempuan merupakan kanker yang paling banyak terjadi.
Diabetes adalah penyakit kronis tingginya kadar gula darah. Diabetes terjadi karena pankreas tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup (diabetes tipe 1), atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif (diabetes tipe 2).
Insulin adalah hormon yang berfungsi mengendalikan gula darah. Lebih dari 95% kasus diabetes adalah diabetes tipe 2.
Penyakit pernapasan kronis meliputi penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asthma, alergi saluran pernapasan, penyakit paru akibat kerja, sindroma sleep apnoea, dan hipertensi paru.
Meskipun ada pengaruh faktor keturunan, namun yang dominan penyakit pernapasan kronis disebabkan polusi udara.
Faktor Risiko
Faktor risiko utama yang dapat menyebabkan penyakit tidak menular meliputi kebiasaan merokok, diet yang tidak seimbang, konsumsi berlebihan minuman berakohol, kurang melakukan aktivitas fisik, dan polusi udara.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Selain itu terdapat pula faktor risiko lainnya seperti hipertensi, serta kelebihan berat badan dan obesitas.
Antisipasi Penyakit Tidak Menular
Perlu menyadari dan mewaspadai bahaya penyakit tidak menular. Sebenarnya terhadap sebagian besar penyakit tidak menular dapat dilakukan pencegahan.
Upaya pencegahan penyakit tidak menular dijalankan dengan pola hidup sehat untuk menghilangkan faktor risiko penyebabnya, serta tersediannya pelayanan kesehatan.
Asesibiltas pelayanan kesehatan dibutuhkan agar dapat secara rutin melakukan pemantauan, konsultasi, deteksi dini maupun pengobatan dan perawatan.
Banyak kasus kematian yang disebabkan penyakit tidak menular, sebenarnya tidak perlu terjadi karena dapat dicegah.
Dengan upaya pencegahan yang efektif maka dapat dihindari sekitar 80% kematian karena penyakit tidak menular.
Kemudian terhadap penderita penyakit tidak menular perlu tersedia pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, dan tidak membebani secara finansial.
Idealnya pelayanan kesehatan untuk mengatasi penyakit tidak menular terintegrasi dalam sistem jaminan sosial kesehatan.
Penyakit Tidak Menular di Indonesia
Saat ini di Indonesia pun penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian terbesar.
Berdasarkan data WHO, di Indonesia 73% dari seluruh kematian disebabkan karena penyakit tidak menular.
Setiap tahunnya terjadi sekitar 1,4 juta kematian yang disebabkan penyakit tidak menular.
Tingginya angka kematian karena penyakit tidak menular di Indonesia diperparah dengan kenyataan bahwa selama ini lebih banyak dilakukan perawatan dan pengobatan sedangkan upaya pencegahan masih kurang dijalankan.
Padahal peningkatan taraf kesehatan serta pencegahan penyakit perlu menjadi prioritas agar tidak terjadi korban yang sebenarnya dapat dihindari.
Kenyataan yang memprihatinkan, di Indonesia ternyata terjadi kenaikan tingkat penyakit tidak menular dan faktor risiko yang menyebabkannya.
Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan RI dibandingkan Riskesdas 2013 menunjukkan:
• Stroke penduduk usia ≥15 tahun meningkat dari 7 permil menjadi 10,9 permil.
• Kanker meningkat dari 1,4 permil menjadi 1,8 permil.
• Diabetes penduduk usia ≥15 tahun meningkat dari 6,9% menjadi 10,9%.
• Penyakit ginjal kronis penduduk usia ≥15 tahun meningkat dari 2,0 permil menjadi 3,8 permil.
• Asthma menurun dari 4,5% menjadi 2,4%.
• Kebiasaan merokok penduduk usia ≤18 tahun meningkat dari 7,2%.menjadi 9,1%.
• Tekanan darah tinggi pada penduduk usia >18 tahun meningkat dari 25,8% menjadi 34,1.
• Obesitas penduduk usia >18 tahun meningkat dari 14,8 % menjadi 21,8%.
• Konsumsi makanan kurang buah/sayur pada penduduk usia ≥ 5 tahun meningkat dari 93,5% menjadi 95,5%.
• Kurang melakukan aktivitas fisik penduduk usia ≥10 tahun meningkat dari 26,1% menjadi 33,5%.
Kenyataan ini diharapkan akan semakin meningkatkan kesadaran mengenai permasalahan penyakit tidak menular.
Namun yang lebih penting adalah secara serius dilakukan upaya mengatasi penyakit tidak menular di Indonesia.
Oleh: Dr Paulus Januar, drg, MS, CMC, Praktisi dunia kesehatan.***