Femme.id, Jakarta – Sejumlah studi di beberapa negara menyebutkan bahwa perokok adalah salah satu golongan yang memiliki risiko tinggi terkena virus corona atau Covid-19. Tapi banyak dari perokok yang masih cuek dan mengabaikan fakta tersebut.

Padahal, menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), bahwa ada empat alasan atau empat faktor perokok berisiko tinggi terkena virus corona.

Agus mengungkapkan, bahwa merokok menyebabkan terjadinya gangguan imunitas di saluran napas maupun paru-paru. Hal ini muncul karena adanya gangguan pada silia yang berfungsi membersihkan saluran napas.

“Ada mekanisme pembersihan di saluran napas dari silia-silia halus. Sehingga semua kotoran, virus, dan bakteri semua dibersihkan untuk dibuang kemudian dibatukkan keluar,” jelasnya pada acara Konferensi Pers Komnas PT, Selasa (28/4/2020).

BACA JUGA :  APD Langka, Nadine Chandrawinata Rela Lelang Barang

Kebiasaan merokok, lanjut Agus, melemahkan hampir 50 persen fungsi silia. Kemudian jika silia terganggu, maka di dalam saluran napas akan terdapat banyak dahak. Hal itu membuat kuman-kuman akan dengan mudah menempel di dahak tersebut, sehingga meningkatkan terjadinya infeksi.

Lalu sel-sel imun juga akan terganggu fungsinya. Studi tahun 2004 menyebutkan nikotin menekan fungsi sel leukosit untuk bermigrasi ke tempat infeksi.

Alasan kedua kedua adalah rokok meningkatkan terjadinya regulasi reseptor ACE2. Angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) merupakan protein yang digunakan oleh virus penyebab Covid-19 yakni SARS-CoV-2 sebagai ‘gerbang masuk’ ke dalam tubuh.

Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik. Jasasiaranpers.com